Minggu, 19 Februari 2012

Tuhan yang Begitu 'Sempurna'

Tuhan

Manusia membuat gambaran Tuhan itu 'Sempurna' saking sempurnanya, mereka hampir tidak bisa menggambarkan betapa mulianya Ia.

That's that.

Tapi gak sedikit orang yang membuat perumpamaan tentang Tuhan, misalnya perumpamaan yang diceritakan oleh seorang Pastor pas gua ke gereja, well, awalnya dia berkhotbah begitu indahnya, jadi ia memerumpamakan Tuhan sebagai 'Ayah yang baik', kira-kira begini:

Jika anda seorang Ayah, maka jika anda dimintai uang hasil kerja keras anda oleh anak anda pasti paling tidak anda akan berpikir 2 sampai 3 kali untuk anak anda, nah, Tuhan adalah 'Ayah' yang baik, ia akan memberikan apapun yang anda minta.

Namun masalahnya Tuhan tidak perlu apapun untuk dipikirkan, selain ciptaannya, apakah ia harus memikirkan strategi untuk mengalahkan sang Iblis 'pada waktunya'? Beli senjata or something?

Haha, yang terakhir itu terkait dengan percakapan gua dengan temen gua yang 'sok' tau tentang agama kristen beserta Tuhannya, well, gak ada yang tau pasti.sih.

Jadi kembali ke topik utama, gua dengan mudahnya bisa mematahkan perumpamaan itu, karena apa? Karena Tuhan yang digambarkan terlalu sempurna, jika anda ingin membuatnya lebih lengkap lagi, misalnya 'Ayah yang cuma punya satu anak tunggal yang bisa muntahin duit seenak perutnya' yang baik? Hahaha, joking, but, really, kalo jadinya begitu, maka anda membuat suatu gambaran baru, gambaran tentang Tuhan, dan pada akhirnya lagi, tidak mudah dimengerti, fungsinya sudah berkurang satu.

Mari kita berikan contoh satu lagi.

Ini bisa jadi senjata bagi orang theis yang lagi memperdebatkan tentang 'Maha Pengampun', but well... I hate to say this :P

Jika seorang atheis bertanya (misalnya aja...)

"Katanya Tuhan itu maha pengampun? Jadi orang yg bunuh diri gak masuk neraka dong? Kan diampunin, jadi ngapain ada neraka?"

Sang theis pun menjawab

"Tuhan itu layaknya seorang tukang cukur yang paling terkenal dan paling handal di sebuah kota, suatu hari ia melihat seseorang di pinggir jalan yang rambutnya panjang dan kotor, lalu orang itu bertanya kepada sang tukang cukur 'Bukankah kau tukang cukur paling handal disini? Mengapa saya masih mempunyai rambut panjang menjijikkan ini?' lalu sang tukang cukur menjawab 'Karena kau tidak pernah datang kepadaku.'"

Masalah dari perimpamaan itu adalah

1. Apakah Tukang cukur itu rela nyukur rambut orang for free? I don't think so, tapi kalo misalnya ada cukur rambut masal (macem sunat masal, lol) ya bisa saja sih...

2. Jika ada orang dalam sebuah sekte 'rambut kumel dan gondrong' di sebuah hutan yang nun jauh dari rumah tukang cukur, jangankan rumahnya, kota dari sang tukang cukur saja udah jauhnya minta digampar, apakah ia akan terus berambut kumel dan gondrong dan tidak akan mendapatkan 'keselamatan'? Sedangkan dia sendiri gak tau rambut itu gak boleh kumel dan kotor begitu, apalagi gondrongnya secara liar tak terkendali (lol, ini kanker apa rambut?).

Yah, kesimpulannya sih mudah, Tuhan itu terlalu sempurna untuk kalian, maka, berikan penjelasan tentang Tuhan kalian dengan jalan lebih baik, atau mau jalan yg lebih mudah? Jangan kasih tau perumpamaan tentang Tuhan kepada orang yang pikirannya kritis, haha, just joking...

Well, sekian saja hari ini, selamat malam dan salam olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar